Tak sedikit dari masyarakat Indonesia yang sekarang dalam tahap pendewasaan. Tahap pendewasaan ini biasanya dialami oleh kalangan remaja. Kenakalan remaja bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Para psikolog pun tak ada henti-hentinya membahas tentang kenakalan remaja. Sejak dulu hingga sekarang, kenakalan remaja begitu akrab dengan masyarakat. Mungkin para remaja beranggapan bahwa kenakalan remaja adalah hal yang wajar, tetapi bagi sebagian orang (selain remaja khususnya), kenakalan remaja adalah suatu sikap yang "merugikan" bagi orang-orang di sekitarnya.
Teknologi yang semakin canggih bagi sebagian orang membawa dampak positif untuk memudahkan seseorang mencari informasi yang mendunia, tapi mungkin lebih banyak dampak negatifnya. Dengan dunia teknologi yang mendunia, kalangan remaja dapat mencari hal-hal yang berbau negatif. Biasanya kenakalan remaja diawali dengan mencoba-coba (dalam hal negatif tentunya).
Biasanya, remaja-remaja yang terlibat adalah remaja-remaja yang gagal dalam pertumbuhan psikologisnya. Pertumbuhan seseorang sebenarnya sangat singkat, mulai dari kanak-kanak, remaja, dewasa, lalu orang tua. Sebaiknya, dalam masa pertumbuhan seseorang dapat diisi dengan hal-hal yang positif, karna itu berdampak sangat baik untuk masa depannya. Jika dalam perkembangan diisi dengan hal-hal yang negatif, makan nanti jika orang tersebut sudah dewasa, akan mengikuti kebiasaan hidupnya yang negatif.
Secara psikologis, kenakalan remaja dapat muncul dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Kenakalan remaja merupakan suatu emosi yang tidak dapat dikendalikan oleh pelakunya. Biasanya para pelaku akan melampiaskan emosinya tersebut pada hal-hal yang menurut mereka menyenangkan tanpa berfikir dampak negatifnya.
Salah satu cara untuk mengatasi kenakalan remaja yaitu dengan cara mengendalikan emosi pelakunya. Dapat dikatakan, dengan memberinya perhatian lebih. Umumnya remaja hanya berfikir pendek untuk menyelesaikan suatu masalah, maka dari itu diperlukan masukan masukan baik dari orang-orang yang dapat nereka percaya. Lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kenakalan remaja. Lingkungan yang menolak akan sangat mengganggu perkembangan jiwanya. Orang tua pun harus dapat memberikan contoh yang terbaik untuk anak-anaknya untuk menghindari kasus kenakalan remaja tersebut.
Ketika kita berbicara mengenai iman, kita mempersoalkan nilai dan biasanya melupakan sesuatu, yaitu pengaruh orangtua. Didikan orangtua yang salah bisa saja menjadi faktor sosiopsikologis utama dari timbulnya kenakalan pada diri seorang remaja. Apalagi jika kasus negatif menyerang orangtua si remaja, seperti perselingkuhan, perceraian, dan pembagian harta gono-gini. Mungkin kita perlu mengambil istilah baru, kenakalan orangtua. Kalau orang tuanya nakal, bagaimana dengan anaknya ? Seorang anak pasti akan mencontek jejak sang orang tua (negatif maupun positif). Dalam masa kanak-kanak, seseorang belum dapat membedakan mana yang baik dan mana yang benar. Anak-anak biasanya mengikuti kebiasaan yang sudah ada. Maka jangan dibiasakan memelihara hal negatif, sebab anak-anak akan mencontek kebiasaan tersebut. Untuk itu, orang tua sangat berperan penting dalam kasus ini.
Artikel ini mencoba mengajak merenung bagi para orangtua, bahwa kenakalan tak selalu identik dengan remaja, tapi justru banyak kenakalan yang dilakukan oleh para orangtua (di rumah, di masyarakat, dan di pemerintahan) yang akhirnya juga menjadi inspirasi remaja untuk berbuat nakal. Menyedihkan memang!
Contoh kenakalan orang tua di lingkungan keluarga :
*Suka berkata kasar di depan anggota keluarganya, memarahi, memaki dan sebagainya. Kenakalan orang tua yang satu ini mengajarkan anak untuk melakukan sama seperti apa yang orang tua mereka lakukan. Anak dapat berkata kasar di dalam maupun luar lingkungan keluarga.
*Mengabaikan pelaksanaan syariat, sholat misalnya, banyak juga kita orang tua yang mengabaikan sholat, melalaikan sholat, bahkan tidak pernah sholat, membiarkan anak-anak gadisnya tidak menutup aurat, membiarkan anak-anaknya bergaul bebas (pacaran), membiarkan anak-anaknya minum-minuman keras, dll.
*Merokok, minum minuman keras dan mengkonsumsi hal-hal yang merusak. Hal ini sering dilakukan oleh orang tua, terutama merokok. 9 dari 10 orang tua merokok di lingkungan rumah. Hal ini dapat membuat anak meniru kebiasaan merokok orang tua.
Contoh kenakalan orang tua di lingkungan masyarakat :
*khusus yang bapak-bapaknya : main gaple, nongkrong diluar rumah, main catur. Walaupun tidak memakai uang, tetap saja hal ini mencerminkan arti "liar".
ibu-ibunya : kalau siang atau sore suka nongkrong sama tetangganya, ngegosip, berghibah atau memfitnah, menghambur-hamburkan uang, shoping barang yang tidak terlalu penting, terlalu bergaya, membiasakan diri dengan hidup mewah.
*Ini buat yang orangtua di sekolah khususnya. Sekarang ini banyak tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh orang tua di sekolah (guru atau dosen). Misalnya, guru melakukan perbuatan asusila, menganiaya anak didiknya secara fisik, menjual ilmu demi keuntungan materi dan yang lainnya. Mungkin itu semua menguntungkan bagi guru atau dosen tersebut baik dari segi psikologis maupun materi, tapi perlu diketahui hal itu adalah perbuatan DOSA BESAR !
*Orang yang membuat blog "kotor". apakah hal itu menguntungkan anda ? itu hanya merusak generasi muda saja. Untuk para orang tua yang membuat blog "kotor", tolong dipertimbangkan lagi apa yang ada di dalam blog anda. Agar anak yang ingin "mencoba-coba" mengundurkan niatnya. Terima kasih.
Contoh kenakalan orang tua di pemerintahan:
*Ini yang terpenting ! Korupsi. Anda tahu kalau korupsi itu dosa ? Itu sama saja dengan mencuri ! Korupsi hanya memberikan kesenangan duniawi, sementara anda akan "menikmati" neraka nanti. Akan ada sanksi untuk orang yang korupsi. ingat itu saudara-saudara !
Beberapa contoh kesalahan orang tua dalam mendidik anaknya (hasil wawancara) :
* melarang kita berkata kasar, padahal mereka sendiri sering memaki-maki dengan berkata kasar
* Melarang kita tawuran, bertengkar (bully), padahal mereka sering melakukan kekerasan yang secara tidak langsung telah memberikan contoh kepada anak-anaknya
* Melarang kita berbohong (disuruh jujur), padahal sudah berapa banyak mereka membohongi anak-anaknya
* Melarang kita mengkonsumsi narkoba, padahal mereka merupakan bandar narkoba (itu sih laporin aja deh bah)
* Melarang kita bergaul bebas, terutama berpacaran. Padahal belum tentu mereka tidak bergaul bebeas. Terkadang ada orang tua yang bergaul bebas yang biasa diartikan selingkuh
* Melarang kita merokok. Padahal mereka juga sering membakar uang mereka di depan kita.
* Mereka marah ketika kita tidak melaksanakan ibadah. Padahal mereka sendiri sering melalaikan bahkan TIDAK PERNAH melaksanakan kewajiban tersebut.
* Mereka melarang kita melihat situs-situs porno. Padahal mereka SERING mengakses, membaca, melihat, menonton gambar-gambar yang tidak pantas. Bahkan mereka adalah pengedar situs-situs tersebut. PARAH ! Iya memang mereka sudah dewasa, setidaknya beri contoh yang baik. "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya"
* Mereka melarang kita nonton TV terus menerus. Padahal setelah kita terlelap, mereka adalah penonton tv tersering.
* Sering sekali mereka berceramah di depan kita tentang bahayanya memfitnah orang. Padahal, selama kita berada di sekolah, mereka sering memfitnah dan membicarakan keburukan orang bersama teman-teman mereka.
* Kita sering dimarahi ketika kita bolos. Belum tentu mereka rajin bekerja
* Ketika bel pulang berbunyi dan kita belum pulang, mereka memarahi kita. Padahal masih banyak orangtua yang seperti itu juga. Bahkan setelah subuh baru pulang. Tidak adil sekali
* Mereka dulunya sering melawan kepada orangtua mereka. Tetapi mereka sering sekali memaki kita ketika kita membantah. Malang sekali nasib kita
* Mereka adalah pemakan uang negara, tetapi mereka melarang kita untuk mencuri . Kan sama aja ! Apakah anda sadar ketika berceramah di depan umum ? Atau anda menutup sebelah mata anda ?
notes :
untuk orang tua :
Buka mata kalian sebelum berbuat ! Dunia bukan hanya milik kalian, tetapi milik bersama.
untuk anak-anak :
Kalau kita tahu perbuatan orang tua kita itu salah, maka jangan dicontek ya ! sudah tahu salah, diikuti lagi ! haha
SOLUSI TERBAIK UNTUK KENAKALAN ORANG TUA MAUPUN REMAJA :
JAGA EMOSI !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar